Fauziah Rachmawati
Seperti biasa setiap selesai modul kami melakukan
refleksi dwi mingguan. Refleksi dwi mingguan kali ini tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak.
Refleksi ini penting tidak hanya
setelah menyelesaikan modul, tapi juga pasca pembelajaran, pasca melaksanakan
program tertentu, aktivitas sebelum tidur, dan berbagai kegiatan lain.
Karena refleksi membuat kita
berdiam diri sejenak untuk mengevaluasi, sadar diri, dan merencanakan amunisi
berikutnya agar menjadi manusia lebih baik.
Dalam menulis jurnal refleksi ini
saya menggunakan model 1 yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway yaitu model
4F (Facts, Feelings, Findings, Future) dapat
diterjemahkan menjadi 4P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan).
Berikut jurnal refleksi dwimingguan
modul 1.2. Nilai dan Peran Guru Penggerak.
1. 1. Facts (Peristiwa)
Start 1 September 2023 saya
mempelajari Modul 1.2 secara mandiri dengan alur MERDEKA.
MERDEKA adalah akronim dari Mulai
dari diri, Eksplorasi Konsep. Ruang kolaborasi, Demonstrasi konstekstual, Elaborasi
pemahaman, dan Koneksi antar materi.
a. Mulai dari Diri
Mulai dari diri diawali dengan
mempelajari modul 1.2. Di sini saya mendapat tugas untuk membuat trapesium usia
dan juga melakukan refleksi dengan menjelaskan isi dari trapesium usia yang
sudah saya buat. Selain itu, juga memaparkan tentang peran saya sebagai guru
penggerak.
b. Eksplorasi Konsep
Di tahap ini, saya mempelajari
topik utama, yakni Nilai Kemanusiaan: Kebajikan Universal yang terdiri atas 3
subtopik materi, yakni: 1) Bagaimana Manusia Tergerak, 2) Bagaimana Manusia
Merdeka Bergerak, dan 3) Bagaimana Menggerakkan Manusia: menuntun Kekuatan Kodrat
Manusia. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan forum berdiskusi tentang nilai
dan kegiatan penerapan peran Guru Penggerak di sekolah.
c. Ruang Kolaborasi
Ruang kolaborasi di LMS dibagi
menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah diskusi dengan anggota kelompok dan
yang kedua adalah bagian presentasi hasil diskusi kelompok.
Ruang Kolaborasi dipandu dan difasilitasi oleh Bapak Wiroso selaku Fasilitator. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Gmeet.
d. Demonstrasi Kontekstual
Pada kegiatan ini, saya mendapatkan
tugas untuk menggambarkan diri saya sebagai guru penggerak di masa depan atau
ketika sudah menjadi guru penggerak selama tiga tahun.
e. Elaborasi Pemahaman
Saya melakukan elaborasi pemahaman
dengan instruktur melalui Gmeet dengan Instruktur yang memandu kegiatan
elaborasi adalah Bapak Didik Siswanto.
f. Koneksi Antar Materi
Pada kegiatan ini adalah pengaitan antarmateri yang sudah saya pelajari mulai dari modul 1.1. dan modul 1.2. Tugas di bagian ini adalah membuat refleksi dengan model 4C.
g. Aksi Nyata
Aksi nyata berisi tentang praktik
baik yang sudah dipraktikan di sekolah terkait modul 1.2.
Selain melakukan kegiatan sesuai
alur M-E-R-D-E-K-A, pada hari Senin 11 September 2023 saya juga mengikuti
Pendampingan Individu (PI) bersama pengajar praktik kelompok saya, yakni Ibu Dilla
Mei. Dalam PI, Ibu Dilla menggali pemahaman saya tentang materi yang ada di
LMS, harapan/kekahwatiran menjadi guru penggerak, dan aksi nyata.
2. Feeling
(Perasaan)
Selama dua minggu mempelajari modul 1.2 tentang nilai dan
peran guru penggerak ini, berbagai macam perasaan yang saya rasakan.
Diantaranya adalah perasaan termotivasi, tertantang, dan
juga khawatir tidak dapat melaksanakan pendidikan ini dengan baik dan maksimal.
Bahkan merasa minder karena melihat teman-teman calon
guru penggerak yang hebat-hebat. Di sisi lain ada sederet tugas pokok sebagai
pendidik yang harus diselesaikan bersamaan. Tentu semua terasa bercampur aduk
serta tetap berusaha memanajemen waktu dengan baik dan tekad yang kuat untuk
dapat menyelesaikan Program Guru Penggerak ini.
Selain itu saya juga
mendapat amunisi semangat karena dapat mempelajari tentang nilai dan peran guru
penggerak yang mencerahkan dan menginspirasi dalam mempraktikan pada kegiatan
pembelajaran di sekolah
3. Findings (Pembelajaran)
Selama dua minggu mempelajari Modul 1.2 ini, banyak pengalaman dan ilmu
yang saya peroleh.
Dimulai dari pembelajaran tentang bagaimana cara kerja otak manusia (thinking
fast dan thinking slow).
Selanjutnya ada 5 kebutuhan dasar manusia, yaitu kasih sayang dan rasa
diterima, kekuasaan, kesenangan, kebebasan, dan bertahan hidup.
Selain itu saya juga mempelajari materi tentang nilai dan peran guru
penggerak. Nilai guru penggerak di antaranya adalah berpihak kepada siswa,
mandiri, kolaboratif, reflektif, dan inovatif. Sementara itu, peran guru
penggerak adalah sebagai pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain,
mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan siswa, dan menggerakkan komunitas
praktisi.
4. Future (Penerapan)
Setelah mempelajari dan memahami nilai dan peran guru penggerak di
modul 1.2. ini, saya mendapat asupan penguatan tentang nilai-nilai guru
penggerak.
Hal ini membuat saya terus berusaha untuk:
1.
Merancang dan menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid, menyenangkan,
dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
2. Saya akan secara mandiri mengikuti seminar atau diklat baik secara online ataupun offline yang akan menambah pengetahuan dan meningkatkan kompetensi saya.
3.
Lebih banyak melakukan refleksi diri untuk mengevaluasi terhadap
kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri saya dan pembelajaran saya yang
nantinya dapat dijadikan sebagai proses perbaikan.
4.
Berkreasi dan berinovasi dalam membuat media pembelajaran .
Dari pembelajaran modul 1.2 saya merasa tergerak untuk
memperbaiki pembelajaran berikutnya. Selain itu saya juga merasa tercerahkan
dan termotivasi untuk memahami dan mengintegrasikan nilai-nilai guru penggerak
dalam menjalankan tugas sebagai pendidik di masa kini agar mampu menjalankan
peran sebagai guru penggerak sekaligus agen perubahan pembelajaran. Demikian refleksi dwi
mingguan modul 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak. Terima kasih dan
semoga bermanfaat.
Salam Guru Penggerak!
Tergerak, Bergerak, Menggerakkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung di blog saya, semoga bermanfaat. Jangan lupa komen ya