Bintang Petunjuk Arah
Alzam Prawira Ramadhan
Di sebuah
desa di Kota Makassar, tinggallah seorang anak bernama Bittoeng. Ia hidup di keluarga nelayan. Pada suatu hari, ayah Bittoeng pulang dari melaut. Bittoeng menyambutnya dengan hati riang. Ayah Bittoeng adalah seorang kapten
kapal nelayan. Orang
desa menyebutnya Punggawa Biseang.
Bittoeng sangat suka membantu ayahnya. Dia bercita-cita ingin menjadi seorang nelayan seperti ayahnya.
Pada malam hari, Ayah Bittoeng mengajaknya ke dermaga. Beliau memberitahukan kepada Bittoeng bagaimana cara nelayan mengarungi lautan.
Ayah Bittoeng menjelaskan tentang rasi yaitu kumpulan
bintang yang terang. Untuk menuju arah utara ada bintang berbentuk ikan hiu dan ikan pari. Di arah selatan ada Bintoeng Timboro
dan Bintoeng Balla Keppang. Arah timur dan barat ada Bintoeng Pajjeko dan Bintoeng Coraya. Ada
banyak rasi bintang yang digunakan oleh nelayan. Rasi
itu akan menuntun mereka agar tidak tersesat di lautan.
Hari sudah
malam, Bittoeng mulai
mengantuk. Ayahnya
pun bergegas menggendongnya sembari berkata, “arti dari namamu adalah bintang, penunjuk arah yang selalu ayah tuju”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung di blog saya, semoga bermanfaat. Jangan lupa komen ya