PERKEMBANGAN MOTORIK
1.
Pengertian
Perkembangan Motorik
Motorik berasal dari kata
“motor” yang merupakan suatu dasar biologis atau mekanika yang menyebabkan
terjadinya suatu gerak (gallahue). Menurut
Zulkifli (2009: 31), yang dimaksud motorik yaitu segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh. Dalam perkembangan motorik, yang
menentukan adalah otot, saraf, dan otak..
Berdasarkan beberapa pendapat di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan motorik adalah suatu perubahan
kemampuan gerak dari bayi hingga dewasa yang memperlihatkan interaksi positif
dari otak, saraf, dan otot. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan
motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot
besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh
kemantangan anak itu sendiri. Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari,
naik turun tangga, dan sebagainya.
Sedangkan menurut Sumantri
(2005: 11), motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau
sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar
dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan,
mencorat-coret, menyusun balok, menggunting, menulis, dan sebagainya.
Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.. Laura E. Berk (2007: 224) menjelaskan perkembangan motorik pada anak TK bahwa ketika anak-anak bermain, akan muncul adanya keterampilan motorik baru yang masing-masing membentuk pola kehidupan
Pada usia sekolah, perkembangan motorik anak lebih halus, lebih sempurna, dan terkoordinasi dengan baik, seiring dengan bertambahnya berat dan kekuatan badan anak. Anak-anak terlihat sudah mampu mengontrol dan mengoordinasi gerakan anggota tubuhnya seperti tangan dan kaki dengan baik. Otot-otot tangan dan kakinya sudah mulai kuat, sehingga berbagai aktivitas fisik seperti menendang, melompat, melempar, menangkap dan berlari dapat dilakukan secara lebih akurat dan cepat. Di samping itu, anak juga makin mampu menjaga keseimbangan badannya. Penguasaan badan, seperti membongkok, melakukan bermacam-macam latihan senam serta aktivitas olah raga berkembang pesat.
Ketika anak memasuki usia SMP, sebenarnya ia telah memiliki kemampuan motorik dasar, baik motorik kasar maupun motorik halus sebagai modal utama dalam mengikuti berbagai aktivitas di sekolah. Pada usia ini kekuatan otot anak akan berlipat ganda seiring dengan semakin banyaknya jumlah sel otot baru yang terbentuk.
Pada anak laki-laki, sel-sel otot baru yang dibentuk jumlahnya lebih banyak daripada anak perempuan, sehingga tidak heran kalau anak laki-laki biasanya lebih kuat dibandingkan dengan anak perempuan. faktor-faktor lain yang mendorong keterampilan motorik anak ada empatyaitu; (1) pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf; (2) pertumbuhan otot-otot; (3) perkembangan dan pertumbuhan fungsi kelenjar endokrin, dan (4) perubahan struktur jasmani. terdapat perbedaan perkembangan motorik anak berdasarkan jenis kelamin, atau antara anak laki-laki dan perempuan.
Oleh karena itu, orang tua dan guru harus memisahkan
mereka dalam jenis-jenis permainana tertentu. Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam
rangka mengoptimalkan perkembangan motorik, seperti faktor kesehatan dan gizi dan Ketegangan emosional
juga mempengaruhi perkembangan motorik. Anak yang tenang tumbuh lebih cepat
dari pada anak yang mengalami ganguan emosional.
KOMENTAR:
Anak-anak tidak dilahirkan dengan keterampialn motorik yang sempurna, melainkan perkembangan motorik terjadi melalui belajar dan praktek. P
erlunya menyelaraskan perkembangan motorik kasar dan motorik halus pada diri anak. Hal ini dapat dilakukan melalui pembelajaran disekolah, misalnya motorik kasar melalui kegiatan permainan-permainan dalam olahraga.
Pengembangan
motorik halus juga mendapat tempatnya yaitu melalui pembelajaran menulis, SBK
yang berisi keterampilan.
Link Tulisan Perkembangan Anak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung di blog saya, semoga bermanfaat. Jangan lupa komen ya