FORMULIR ISIAN
CALON PEMUDA PELOPOR
JAWA TIMUR 2011
BIDANG PENDIDIKAN
A.
Data
Pribadi
1. Nama
lengkap : Fauziah Rachmawati
2. Tempat,
Tanggal Lahir :
3. Jenjang
Pendidikan : S1 PGSD Universitas Negeri Malang
4. Alamat
Lengkap :
5. Kode
Pos :
6. Nomor
Telp :
7. Status : Belum Menikah
8. Data
Keluarga : Anak pertama dari dua bersaudara
9. Motto : Pertama Beda Terbaik
B.
Data
Integritas Kepribadian dan Kapabilitas Berorganisasi (Kepemimpinan)
1.
Nama
organisasi yang pernah diikuti
2.
Kedudukan
dalam organisasi
3.
Waktu
mulai aktif di organisasi
Nama Organisasi |
Jabatan |
Tahun |
Forum Lingkar
Pena (FLP) Universitas Negeri Malang |
Ketua |
2007-2008 |
Aliansi
Masyarakat Miskin Malang |
Sekretaris |
2008-2009 |
Forum Lingkar
Pena (FLP) Malang |
Divisi
Kaderisasi |
2009-2010 |
Forum Lingkar
Pena (FLP) Cabang Malang |
Ketua |
2010-sekarang |
Ikatan Alumni
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Malang (IKA PGSD UM) |
Ketua |
2010-sekarang |
4.
Jenis
Kegiatan Organisasi
Nama Organisasi |
Kegiatan |
Forum Lingkar
Pena (FLP) |
Organisasi yang
berdiri sejak 22 Februari 1997 diprakarsai oleh Helvi Tiana Rosa, Asma Nadia,
dan Muthmainnah. Setelah dua belas tahun berdiri, organisasi yang
bertekad untuk mencetak penulis baru sebanyak-banyaknya ini telah
beranggotakan 8000 orang yang berasal dari 100 kota di seluruh Indonesia (dari Sabang sampai Merauke) dan
mancanegara, seperti Mesir, Yaman, Hongkong,
Belanda, Singapura, Jepang, Amerika, Inggris dll. Serta telah menerbitkan 1000 buku serta
bekerja sama dengan lebih dari 40 penerbit di Indonesia. Dari sekian banyak
anggota tersebut, 500 diantaranya menulis secara aktif di berbagai media
massa serta berusaha membina 4500 anggota FLP lainnya untuk menjadi penulis
pula. Kegiatannya antara lain 1.
Pertemuan
rutin (bulanan) anggota dengan mengundang pembicara tamu dari kalangan
sastrawan, jurnalis atau cendekiawan. 2.
Pelatihan
penulisan mingguan. 3.
Diskusi/seminar
tentang kepenulisan kontemporer. 4.
Pembukaan
bengkel-bengkel penulisan. 5.
Dorongan
aktif mengirim tulisan ke berbagai media massa. 6.
Penerbitan
buletin dan majalah. 7.
Pembuatan
skenario teater, sinetron dan film 8.
Kampanye Gemar Membaca dan Menulis ke SD, SMP,
SMU, pesantren dan universitas di Indonesia secara berkala. 9.
Sayembara
penulisan untuk pelajar, mahasiswa dan kalangan umum. 10. Pemberian Anugerah Pena. 11. Program Rumah Cahaya (Rumah baCA dan
HAsilkan karYA) di berbagai tempat di Indonesia. 12. Kampanye Sastra untuk Kemanusiaan. |
Aliansi
Masyarakat Miskin Malang |
Membentuk anak jalanan menjadi generasi yang
mempunyai kompetensi diri, berakhlaq, dan mempunyai self awareness yang tinggi dalam merubah keadaan menjadi
kehidupan yang lebih baik. Kegiatannya ikut mendidik para anggota untuk
memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan sekitar, terutama
orang-orang miskin dan anak-anak terlantar. |
Ikatan Alumni
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Malang (IKA PGSD UM) |
Mewadahi alumni
dalam rangka mengeratkan tali silahturahim sekaligus memberikan informasi dan
kemudahan dalam berbagai hal termasuk jenjang karier alumni PGSD. |
5.
Perubahan
apa saja yang anda lakukan dalam meningkatkan kinerja organisasi
a. Pembentukan
pola pikir (mindset) menulis itu mudah bagi kalangan anak-anak sampai orang tua
b. Word are powerful, menghasilkan
karya-karya yang mampu membawa perubahan yang bermakna positif kepada pembaca
dan mampu diaplikasikan di lingkungan sekitar.
c. Start the different ways to colour the world,
menumbuhkembangkan budaya menulis di kalangan generasi anak bangsa.
d. Penguatan
Character Building dan meningkatkan daya saing pemuda melalui writerpreneurship
berbasis agamais.
6.
Jelaskan
jenis kinerja kemasyarakatan non-organisasi yang pernah anda ikuti
a.
Program
Peduli Pendidikan bagi Masyarakat Terpinggirkan
Merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh penulis bersama rekan-rekan di tingkat mahasiswa untuk memfasilitasi
anak-anak berprestasi yang harus putus sekolah hanya karena tidak mampu
membayar biaya sekolah. Kegiatan ini berhasil menyekolahkan sekitar 100 siswa
dari orang tua pengamen, pemulung, tukang becak, dan masyarakat terpinggirkan
lainnya.
7.
Apa
kontribusi anda dalam kegiatan kemasyarakatan tersebut? Dan berapa lama telah
anda ikuti?
Program |
Kontribusi |
Waktu |
Program
Peduli Pendidikan bagi Masyarakat Terpinggirkan |
Panitia
Program |
2008 |
8.
Apa
pernah anda terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam tindakan atau
perbuatan melawan hukum?
Tidak pernah
9.
Uraikan
pendapat anda tentang perlunya mempertahankan negara kesatuan republik
indonesia secara utuh!
Berawal dari ”lamun huwus kalah nusantara isun amukti
palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Setan, Tanjung Pura, ring Haru, ring
Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, saman ingsun amukti
palapa. Yang artinya: ”selama aku belum menyatukan Nusantara, aku tak akan
menikmati palapa, sebelum aku menaklukan pulau Gurun, Pulau Seram, Tanjung
Pura, Pulau Haru, Pahang, Dompo, Pulau Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, aku yak
akan mencicipi palapa. Sumpah luar bisaa ini keluar dari patih Majapahit, Patih
Gajah Mada. Dilihat dari struktur sumpah tersebut, Gajah Mada memilih untuk
tidak makan ”palapa” yang menunjuk pada simbol dari rempah-rempah atau simbol
dari kenikmatan duniawi. Sungguh sebuah tujuan yang besar dan mulia.
Ini adalah bukti bahwa untuk menghindari perpecahan,
penjajahan, dan upaya perwujudan cita-cita bersama, NKRI sangat diperlukan. Karena
bila saja the Founding Father kita
putus ada dalam merebut kemerdekaan, pasti tidak ada keberagaman suku budaya,
tidak ada Sumpah Pemuda, dan tidak akan ada Negara Indonesia yang kita kenal. Semangat
para pejuang dalam merebut kemerdekaan adalah hal yang sangat luar bisaa.
Mereka tidak takut mati, rela berkorban bukan untuk kepentingan dirinya semata,
melainkan untuk bangsa dan tanah air tercinta.
Karena itu
sebagai generasi penerus, kita mampu menjadi agen of change
yang
berusaha mempertahankan NKRI melalui kegiatan-kegiatan postif dan penguatan Character Nationpreuner hingga mampu
mengharumkan nama NKRI di mata dunia.
10. Uraikan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan
dalam menghadapi globalisasi agar daya saing Indonesia tetap bisa dipertahankan
atau ditingkatkan.
a.
Education for All
Pendidikan
di Indonesia diharapkan dapat mencakup semua elemen masyarakat, salah satunya
anak berkebutuhan khusus. Mempersiapkan peserta didik berkebutuhan khusus
menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah awal wujud perhatian
dan keadilan pemerintah. Hakikat negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara
kebangsaan modern. Negara kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya
didasarkan pada semangat kebangsaan atau nasionalisme yaitu pada tekad suatu
masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama
walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau
golongannya. Mengingat UU Nomor 39
Tahun tentang Hak Asasi Manusia (HAM) pasal 42 menyebutkan ”Bahwa setiap warga Negara berusia lanjaut,
cacat fisik dan/atau cacat mental berhak memperoleh perawatan , pendidikan,
pelatihan, dan bantuan khusus atas biaya negara menjamin kehidupan layak”
b. Pembentukan
Character Nationpreneur
Pembangunan karakter bangsa merupakan sesuatu
yang sangat penting. Pembangunan karakter ini dapat mengantarkan dan
meningkatkan rasa nasionalisme terhadap bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
pembangunan karakter bangsa melalui segala bidang menjadi perhatian pemerintah.
Salah satunya yaitu dengan cara menerapkan ke dalam setiap pelajaran yang ada
di samping mata pelajaran khusus untuk mendidik karakter, menekankan pentingnya
tiga komponen karakter yang baik (components of good character) yaitu moral
knowing atau pengetahuan tentang moral, moral feeling atau
perasaan tentang moral dan moral action atau perbuatan bermoral. Hal
ini diperlukan agar siswa didik, khususnya anak-anak berkebutuhan khusus mampu memahami, merasakan dan mengerjakan
sekaligus nilai-nilai kebajikan.
Pendidikan
yang seimbang antara emosi, social, kognitif, fisik, dan refleksi, akan
memunculkan orang-orang yang mampu menunjukan kematangan dalam bersikap, di
tengah berbagai persoalan pelik yang menghadang. Dengan memberi pendidikan yang mengembangkan
secara proposional aspek-aspek kecerdasan dalam diri mereka, agar mereka tumbuh
menjadi insane yang matang terseret arus reaktif kerumunan.
Selain itu untuk sukses di era globalisasi
ini Indonesia harus memiliki nilai tambah dibanding yang lain. Salah satunya
dengan menghargai hasil karya anak bangsa dan mempermudah hak paten terhadap
produk-produk local berkualitas internasional. Tentunya kita harus belajar dari
pengalaman tempe dan batik.
11. Uraikan visi misi anda yang dikaitkan
dengan bidang kepeloporan yang anda tekuni
Visi:
Mencapai pendidikan dasar untuk semua kalangan, terutama anak berkebutuhan
khusus agar berakhlak mulia, berprestasi, dan berbasis IMTAQ
Misi:
1.
Pengembangan pendidikan
secara menyeluruh
2.
Peningkatan
pengetahuan dan kemandirian anak berkebutuhan khusus
3.
Peningkatan nation-preneur berbasis IMTAQ
C.
Data
Prestasi Bidang Kepeloporan
1.
Bidang
kepeloporan
Pendidikan
2.
Sejak
kapan bidang kepeloporan mulai digeluti (apabila proses waktu berbeda, indikasi
tahunnya):
No. |
Tahun |
Kepeloporan |
1. |
2005 |
- Mendirikan FLP Ranting Universitas Negeri Malang |
2. |
2006 |
-
Juara I Lomba Menulis Cerpen Sains dalam Sastra Tingkat
Regional tahun 2006 ”Selubung Dosa Menelingkup Nurani”. |
|
2007 |
-
10 Besar lomba Menulis Fiksi Islami Universitas
Brawijaya “Menganyam Dosa”. -
13 Cerpen Terpilih tingkat Universitas Negeri Malang
“Kabul Bercahaya dari Inkubator”. -
Menjadi trainer ESQ di SMPN 2 Sumberpucung Malang |
|
2008 |
-
Juara I KKTM 2008 Tingkat Fakultas Ilmu Pendidikan
Unvesitas Negeri Malang “Pengembangan Intervensi Pendidikan Seks bagi Anak
Autis”. -
Juara III KKTM 2008 Tingkat Universitas Negeri Malang
Khusus Mahasiswa Baru Angkatan 2007. -
Juara I KKTM Tingkat Universitas Negeri Malang “Strategi Pembelajaran Pendidikan Seks
Anak Autis di Sekolah Autis”. -
Cerpen
“Pesawat Dino” dimuat di Malang Pos tanggal 22 Juni 2008. -
Juara
II KKTM Bidang Ilmu Pendidikan 2008 Tingkat Wilayah C “Strategi Pembelajaran
Pendidikan Seks Remaja Autis di Tingkat Sekolah Dasar” -
Cerpen
“Kupu-Kupu Tanpa Suara” dimuat di Malang Pos tanggal 13 Juli 2008 -
Finalis
KKTM Pendidikan pada PIMNAS XXI di Unissula “Strategi Pembelajaran Pendidikan
Seks Remaja Autis di Sekolah Dasar” -
Cerpen
“Dalam Pasungan Setan” dimuat di Majalah Komunikasi Edisi Juli -
10
Besar PKMI didanai Dikti 2008 “ Pengembangan Soft
Skills Emosional, Spiritual, Intelektual pada Pembelajaran di Sekolah
Dasar”. -
Cerpen “Selubung Dosa Menelingkup Nurani” masuk dalam
antologi buku kumpulan cerpen FLP
Universitas Negeri Malang “Aku Ingin Melukis Wajahmu,” penerbit Aulia Press
Solo. -
Menjadi juri Lomba Cerpen di Universitas Brawijaya dan
Lomba Resensi Buku Ayat-Ayat Cinta di SMAN 3 Malang dan Indosat |
|
2009 |
-
Juara I Lomba Musabaqah Karya Tulis al-Qur’an (MKTQ)
se- Universitas Negeri Malang Raya 2009 “Menguak Rahasia Keistimewaan Jahe sebagai Minuman Penghuni Surga. -
“IQ vs EQ: Manakah yang Lebih
Berpengaruh bagi Kecerdasan?” Dimuat di Koran Pendidikan edisi minggu kedua
bulan Mei 2009 -
“Kemelut yang Tak Berujung” dimuat di
Malang Pos 19 Juli 2009 -
10 Besar Lomba LUSTRUM UNESA “Desain
Lembaga Manajemen Hak Kekayaan Intelektual (HKI) “Cakap Kreatif Berwawasan
Global” (Cakrawala) untuk Pengabadian dan Apresiasi Jejak Karya Mahasiswa” -
Cerpen “Pusaran Kerikil Sang Srikandi masuk dalam
buku Antologi Forum Penulis Kota Malang (FPKM) -
“Susahnya Cari Baju Hamil” masuk
dalam buku Antologi “Merangkai Mimpi” FLP Jawa Timur -
Menjadi juri lomba cerpen SERASI (Semarak ramadán
Sekolah Islami) di Universitas Brawijaya -
Menjadi pemateri penulisan di beberapa organisasi dalam
dan luar kampus |
|
2010 |
-
“Menuai Harap di Persimpangan” dimuat
di Majalah Intisari Mind Body & Soul edisi Juni 2010 -
“Fobia Doa” masuk dalam 10 besar Lomba Jumpalitan Mengejar Jodoh
(Mizan) -
“Laung Mudigah” dimuat di Surabaya Post 16 Mei 2010 -
“Obat Herbal Gantikan Obat Kimia”
dimuat di Jawa Pos 10 Agustus 2010 -
“Tes Sidik Jari Pengganti Tes IQ”
dimuat di Republika 8 Desember 2010 -
Menjadi pemateri penulisan di beberapa organisasi dalam
dan luar kampus -
Menjadi juri di beberapa sekolah dan kampus di daerah
Malang dan Madura -
Menjadi trainer “Be Excelent Student” di SMAN
Taruna Probolinggo -
Menjadi trainer “Pelatihan Penulisan NORI
(Novel remaja Islami)” di MA Ma’arif Singosari Malang -
Menjadi Pemateri “Menulis Artikel itu Mudah” di
Akademi Farmasi Yayasan Putra Indonesia Malang |
|
2011 |
-
“Alkah” dimuat di Malang Pos Mei 2011 -
Juri Essay Competition SMP & SMA se-Malang
Raya (Strawberry Cream Fair) yang diadakan oleh Lembaga Qur’anic Centre -
Pemateri Tips-Trik Memenangkan Lomba dan
Tembus Media di Universitas Negeri Balitar (UNISBA) -
Juri dan pemateri cerpen se-Malang Raya dalam
acara PIM’s Creative Writing yang
diadakan oleh SMK Putra Indonesia Malang -
Menjadi pemateri penulisan Karya Tulis Ilmiah
Remaja di SMAN 4 Malang |
3. Apa
yang mendasari anda sehingga memutuskan untuk menggeluti bidang kepeloporan
yang anda geluti?
a. Latar
belakang
- Jumlah anak yang terkena autis makin
bertambah. Di Kanada dan Jepang pertambahan ini mencapai 40 persen sejak
1980. Di California sendiri pada tahun 2002 di-simpulkan terdapat 9 kasus
autis per-harinya. Dengan adanya
metode diagnosis yang kian berkembang hampir dipastikan jumlah anak yang
ditemukan terkena Autisme akan semakin besar. Jumlah tersebut di atas sangat
mengkhawatirkan mengingat sampai saat ini penyebab autisme masih
misterius dan menjadi bahan perdebatan diantara para ahli dan dokter di
dunia. Di Amerika Serikat disebutkan autis terjadi pada 60.000 - 15.000
anak dibawah 15 tahun. Kepustakaan lain menyebutkan prevalens autisme 10-20 kasus dalam 10.000 orang, bahkan ada
yang mengatakan 1 diantara 1000 anak.
Di Inggris pada awal tahun 2002 bahkan dilaporkan angka kejadian
autisma meningkat sangat pesat, dicurigai 1 diantara 10 anak menderita
autis. Perbandingan antara laki dan perempuan adalah 2,6 - 4 : 1, namun
anak perempuan yang terkena akan menunjukkan gejala yang lebih
berat. Di Indonesia yang
berpenduduk 200 juta, hingga saat ini belum diketahui berapa persisnya
jumlah penyandang namun diperkirakan jumlah anak austima dapat mencapai
150 -- 200 ribu orang (www.putrakembara.com)
- salah satu prioritas dari delapan tujuan MDGs yang
harus diangkat bagi Indonesia adalah menuntaskan tercapainya target
pendidikan dasar untuk semua masyarakat Indonesia. Untuk itu, harus
menjadi agenda prioritas bagi presiden periode 2009-2014 dalam meletakkan
dasar-dasar dan sistem yang benar, tepat, proporsional dan menyeluruh
(universal). Pendidikan untuk semua kalangan, termasuk ABK menjadi
prioritas bagi bangsa Indonesia.
- Banyaknya seksual
abuse pada anak-anak berkebutuhan khusus, khususnya autis
- Potensi kecerdasan anak autism belum disinergikan
dengan pendidikan yang mendukung
- Beberapa perilaku seksual anak autis yang
kurang pantas
- Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan mencegah
penyakit seks menular
b. Kendala
awal dan bagaimana cara mengatasinya
No. |
Kendala |
Solusi
Pencegahan |
1. |
Minimnya
informasi tentang pendidikan seks untuk anak autis di Indonesia |
-
Mencari jurnal-jurnal ilmiah dari dalam dan
luar negeri yang mendukung -
Sharing dengan beberapa orang tua yang
memiliki anak autis -
Konsultasi dengan dosen dan psikolog yang
kompeten |
2. |
Sebagai
masyarakat timur terkadang merasa tabu untuk berbicara seksualitas |
- Menulis
karya tulis tentang pentingnya pendidikan seks bagi anak autis untuk lomba,
media massa, dan buku. |
3. |
Kurang terealisasinya 1.
UU nomor 4 tahun 1997 No. 6 tentang penyandang
cacat yang menyatakan bahwa setiap penyandang cacat berhak memperoleh
pendidikan , pekerjaan, dan penghidupan yang layak, perlakuan sama,
aksesibilitas dalam rangka kemandirian, rehabilitas, dan hak yang sama untuk
menumbuhkembangkan bakat, kemampuan dan kehidupan sosialnya. 2.
UU
nomor 23 tahun 2003 disebutkan:Perlakuan anak secara manusiawi sesuai
martabat dan hak anak, pemenuhan kebutuhan – kebutuhab khusus dan memperoleh
perlakuan yang sama dengan anak layanan untuk mencapai integrasi sosial
sepenuh mungkin dan pengembangan individu ( Pasal 70, ayat 1) 3.
UU
Nomor 39 Tahun pasal 42 tentang Hak Asasi Manusia (HAM) menyebutkan: Bahwa
setiap warga Negara berusia lanjaut, cacat fisik dan/atau cacat mental berhak
memperoleh perawatan , pendidikan, pelatihan, dan bantuan khusus atas biaya
negara menjamin kehidupan layak |
Menggunakan
metode to know, to do, dan to be -
To know
pemberian informasi dan cerita sukses orang-orang autis (Einstein, Leonardo
da vinci, dll) -
To do,
melakukan riset terkait pendidikan autis, menyosialisasikan, sehingga
mebangkitkan trust -
To be
membuat buku panduan pendidikan seks untuk anak autis |
c.
Dari
mana Anda mendapat atau memeroleh gagasan untuk mengembangan bidang kepeloporan
1. Beberapa
curhat dosen, orang tua anak berkebutuhan khusus, dan mahasiswa psikologi yang
membutuhkan informasi pendidikan seks anak autis
2. Potensi
kecerdasan beberapa anak autis yang di atas rata-rata kecerdasan anak pada
umumnyayang belum terekspos secara maksimal.
3. Hasil
kajian dan research yang dilakukan beberapa ahli dari luar negeri (kurikulum
yang saya sampaikan terinspirasi dan hasil mengembangkan teori Schwier & Higaburger, teori Piaget
tentang perkembangan anak, dan teori dari Sigmund Freud tentang perkembangan
seksual.
4. Kebutuhan
akan buku panduan pendidikan seks untuk anak autis yang tepat sesuai dengan
kharakter. Usia, dan level autis masing-masing anak.
d.
Idealism
apa yang terselip pada bidang kepeloporan yang Anda tekuni IPTEK dan IMTAQ
1. Anak
autis:
-
bagian dari masyarakat Indonesia yang belum
begitu mendapat perhatian
-
potensi dari dalam diri anak autis yang belum
terfasilitasi
2. kurikulum
pendidikan seks untuk anak autis
- dapat
menjadi panduan orang rua, guru, masayaraka, dan psikolog dalam memberikan
pendidikan seks, sehingga mengurangi tingkat kejahatan seksual yang selama ini
mengalami peningkatan.
e.
Bagaimana
status bidang kepeloporan yang anda tekuni:
Diperkirakan sama sekali baru
f.
Bagaimana
anda dapat memrediksi aspek-aspek kesinambungan dari bidang kepeloporan yang
anda tekuni
Dalam menyukseskan sebuah program ke
masyarakat tentunya harus didukung oleh beberapa unsure yang ada di dalamnya,
yaitu sinergitas kerjasama antara orang tua, masyarakat, akademisi, psikolog,
dan pemerintah. Posisi orang tua dan masyarakat di sini adalah subjek dan berada
di tengah beberapa elemen tersebut.
Diagram di atas dapat dijelaskan
bahwa pemerintah merupakan bagian dari beberapa elemen yang memiliki fungsi
salny bersinggungan dengan harapan akan melaksanakan tugasnya masing-masing.
Akademisi dan psikolog sebagai bagian yang memiliki intelektual yang
menghasilkan beberapa temuan atau teknologi yang nantinya akan diterapkan oleh
orang tua dan masyarakat. Pelaksanaan program yang Fauziah lakukan saat ini
melibatkan elemen-elemen seperti di atas sehingga pelaksanannya mampu menyentuh
ke orang tua anak autis, masyarakat sekitas, dan mampu member manfaat serta
terjaminnya efek keterlanjutan atau pengembangan.
g.
Mengingat
kepeloporan adalah setara dengan perintisan, maka tahap apa dan dalam bentuk
apa diperlukan intervensi pemerintah daerah? Pada setiap tahap diperlukan yang
diperlukan seperti:
1. Adanya
pengakuan program (apek legalitas)
2. Adanya
perhatian lebih terhadap anak berkebutuhan khusus dan memenuhi fasilitas yang
diperlukan.
h. Mengingat bahwa kesuksesan suatu bidang kepeloporan pada tahap tertentu memerlukan dukungan atau keterkaitan dari unsur stake holder. Uraikan bagaiaman keterlibatan atau membangun jaringan kerja stake holder dimaksug
Gambar 2. Khalayak Sasaran Program
Adapun uraian lebih jelas dari
khalayak sasaran adalah sebagai berikut
1. Penulis
konsultasi dan sharing dengan akademisi & psikolog terkait masalah dan
pendidikan seks untuk anak autis
2. Penulis
mengirimkan buku pedoman pendidikan seks untuk anak autis kepada penerbit
(dalam hal ini penulis memilih penerbit Indiva, dan sedang menunggu keputusan sidang
kedua).
3. Proses
penerbitan buku dilakukan
4. Buku
pedoman pendidikan seks untuk anak autis siap dikonsumsi public.
5. Di
lain pihak psikolog dan akademisi melakukan seminar/sosialisasi/workshop
pendidikan seks untuk anak autis.
Kelembagaan yang terkait dalam pelatihan serta percontohan adalah sebagai berikut:
Gambar
3. Kelembagaan dalam Pelaksanaan
Tips Trik Juara Pemuda pelopor di sini
D.
Data
Kemanfaatan dan Pengaruh Kepeloporan terhadap Masyarakat Setempat
- Apa bentuk
manfaat dan peran aktif masyarakat terhadap bidang kepeloporan yang anda
tekuni?
-
Sebagai pengamat, dimana masyarakat mengikuti
seminar yang kami adakan dengan harapan masyarakat tidak memandang miring anak
berkebutuhan khusus, menganggap mereka sama seperti makhluk Tuhan yang lain.
-
Masyarakat dapat tergabung dalam wadah pemerhati
anak berebutuhan khusus yang nantinya dapat membantu memberi informasi bagi
orang tua yang belum paham terhadap anak berkebutuhan khusus.
- Bagaimana sikap
dan dukungan masyarakat setempat pada awal pengembangan?
- Masyarakat
pada awalnya ragu akan program yang saya tawarkan, hal ini disebabkan mindset “yang muda yang belum
berpengalaman” dan merasa tabu untuk mebicarakan masalah seksulitas
- Ada
beberapa psikolog dan akademisi yang mendukung, hal ini member nilai tambah
bagi penelitian yang saya susun. Dengan perlahan masyarakat mulai mengerti akan
pentingnya pendidikan seks untuk anak
berkebutuhan khusus.
- Radius atau
jangkauan pengaruh atau manfaat masyarakat setempat terhadap bidang
kepeloporan yang anda tekuni.?
Saat ini kepeloporan yang saya tekuni
berdampak pada beberapa sekolah di kota Malang dan bila buku yang saya tawarkan
kepada penerbit lolos, manfaat pendidikan seks bagi anak autis akan terasa di
seluruh wilayah Indonesia. Dan apabila diterjemahkan akan menjadi konsumsi
dalam dan luar negeri.
- Bagaimana
kepeloporan yang anda tekuni dapat meningkatan kesejahteraan masyarakat
setempat? Uraikan kondisi sebelum dan sesudah kepeloporan anda
dikembangkan?
Pengaruh bidang kepeloporan yang saya
tekuni, dalam hal ini pendidikan seks untuk anak autis adalah berkurangnya
kejahatan seksual yang terjadi pada anak autis, anak autis bisa lebih mandiri
dalam menyipakan keperluannya, serta memberi rasa tenang pada keluarga dan
masyarakat sekitar.
Bagi psikolog dan akademisi, penelitian
ini dapat digunakan sebagai jalan untuk mengembangkan penelitian yang lain yang
lebih bermanfaat.
- Sejauh mana kepeloporan yang anda tekuni dapat
memosisikan anda sebagai inspirator dan motivator bagi pemuda lainnya?
Uraikan dan beri contoh.
a. Menjadi
pelopor pemuda untuk lebih memerhatikan pendidikan anak berkebutuhan khusus
Seperti motto saya, Pertama Beda
Terbaik, begitu pula harapannya karya ini.
Pertama,
tentunya kita tahu salah satu yang paling legendaries di Indonesia adalah Aqua.
Ide menjual air minum dalam kemasan barangkali tak terpikirkan sebelumnya.
Namun dengan keberanian dan usaha keras, Aqua menjadi bisnis yang luar bisaa
besarnya. Produk ini mendapat perhatian lebih karena menjadi yang pertama dalam
memberikan kepuasan pelanggannya. Begitu pula harapan saya terhadap pendidikan
seks anak autis, berawal dari pengamatan seorang anak perempuan yang (maaf)
mengacung-acungkan pembalut berdarah keliling. Hal ini bukan karena dia nakal
tapi karena belum mengerti. Semoga dengan adanya pedoman pendidikan seks anak
autis, anak-anak berkebutuhan khusus dapat lebih bijak menghadapi lingkungan
sekitar.
Beda,
contoh paling nyata dan actual bisa kita lihat dari maraknya smartphone merek Blackberry
(BB). Ketika datang pertama kali, ponsel pintar di pasaran sudah cukup marak.
Tapi yang menarik adalah bagaimana BB lantas menggebrak pasar dengan inovasi
yaitu komunikasi pesan pendek –semacam SMS- tak berbayar antar BB. Hanya dengan
menyebut nomor PIN masing-masing, maka antar pengguna BB bisa saling berkomunikasi
tanpa batas, bahkan ke seluruh dunia. Ini rupanya menjadi keunikan tersendiri
pada produk BB yang kemudian dijadikan focus nilai unggulan produk. Tak jauh
beda dengan penelitian yang saya lakukan, saat ini sepengatuan saya belum ada
kurikulum pendidikan seks untuk anak autis di Indonesia, kalaupun ada pasti
dipaparkan secara umum. Lain dengan inovasi yang saya kembangkan, kurikulum
yang saya tawarkan berbasis pada usia, kharakter anak autis, dan tingkat
keautisan yang disandangnya. Nilai lebih ini tentunya membuat orang tua dan
pendidik merasa lebih mudah untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Terbaik,
jika tidak bisa menjadi yang pertama, hal utama yang bisa dilakukan adalah
dengan menjadi the best dan menciptakan nilai tambah berupa keunikan dan focus
dengan kekuatan yang kita miliki. Buku tentang autis banyak ditemukan di
pasaran, hanya saja yang terkain dengan pendidikan seks anak autis belum ada di
semua toko buku di Indonesia. Jadi bisa disimpulkan ide ini masih murni, dan
perlu beberapa pihak untuk menyosialisasikannya.
E.
Data
Kesukarelawan
1.
Uraikan
sikap kesukarelawanan anda dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam konteks
kepeloporan yang anda tekuni:
Seperti
yang diungkapkan oleh Albert Einstein "Berusahalah untuk tidak menjadi
manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna". Begitu
pula salah satu prinsip hidup yang saya anut. Untuk mewujudkan itu semua
tentunya diperlukan keikhlasan dengan belajar dari membantu orang lain. Dalam
kamus saya, orang sukses adalah yang memiliki nilai tambah dibanding yang lain.
Wujudnya yakni kepuasan dengan memberikan apa yang benar-benar dibutuhkan
orang. Having is giving, not collecting.
Ada
satu kisah yang saya tulis ketika mahasiswa dan dimuat di majalah intisari mind
body &soul
Selain meneliti pendidikan seks untuk anak autis, tahun 2008 saya juga berkecimpung di dunia anak jalanan, PSK, Gay, dan ODHA. Pengalaman ini membuat saya lebih banyak belajar akan sulitnya hidup dan orang beriman bukan berarti tak pernah salah, tapi ia mengerti bagaimana memerbaiki diri. Orang beriman bukan tidak mau menyalahkan kesalahan orang, tapi ia mengerti bagaimana menunjukan jalan menuju perbaikan. Having is giving, not collecting inilah yang manjadi arti sebuah kata kesukarelawan.
2.
Apabila
anda mempersiapkan atau rencana menyiapkan kader-kader penerus yang anda
tekuni.
Usaha menyiapkan kader-kader penerus
yang kompeten bisa dianalogikan dengan sebuah pensil.
a.
Pensil
bisa melakukan banyak hal di dunia, tergantung di tangan siapa pensil itu
berada.
Ia akan menghasilkan kisah luar bisaa,
jika berada di tangan ilmuwan, ia akan menulis rumusan hidup yang bisa mewarnai
dunia. Seperti pensil, kita bisa belajar pada pemimpin yang bisa memaksimalkan
potensi. Cara tercepat untuk menjadi pemimpin yang sukses adalah belajar dari
pemimpin sukses yang sudah tahu betul kemana ia melangkah.
Dalam menulis, sebenarnya kita bebas
menulis apapun, vulgar atau menjaga etika. Bila lisan saja harus dijaga,
apalagi tulisan, karena ia lebih ‘kekal’. Sama hal nya di FLP, kami memiliki
visi membuat tulisan yang mampu mencerahkan dan mencerdaskan umat. Jadi tak
sekedar menulis. Karena tulisan itu tak berhenti di majalah atau Koran, tapi
juga akan meminta pertanggungjawaban penulisanya di akhirat kelak.
b.
Pensil
bisa mengoreksi kesalahan. Belajar dari kesalahan dan memperbaikinya.
Meskipun berada di tangan seorang
ahli, sebuah pensil pun pernah melakukan kesalahan. Tapi semua itu bisa
dihapus, bahkan kesalahan tersebut kadang bisa menjadi dasar penciptaan karya
yang lebih sempurna. Sama halnya ketika menjadi pemimpin, apakah kita menyikapinya
sebagai suatu kegagalan sehingga kita menyerah dan tak mau meneruskan lagi?
Atau kita justru memperlakukan sebagai sebuah pembelajaran untuk menjadi lebih
baik ke depan?
Ada kalanya anggota FLP yang dalam
menulis ia keluar dari rambu-rambu yang telah ditetapkan. Hal ini berakibat ia
mendapat teguran dari beberapa pihak, namun sebagai pemimpin di sini kita tidak
menyalahkan melainkan mengarahkan.
c.
Pensil,
apa adanya dirinya.
Setiap pensil memiliki kadar
kehitaman HB, 2B, san seterusnya. Apa yang ada dalam pensil itulah yang akan
menentukan seberapa hitam tulisan yang tertulis. Ini sejalan dengan kita, bahwa
apa yang keluar dari dalam diri mencerminkan apa yang ada dalam diri. Sebagai
pemimpin hendaknya kita mampu menjadi teladan bagi orang yang kita pimpin dan
lingkungan sekitar.
d.
Pada
setiap jalan yang dilalui, pensil harus meninggalkan jejak. Apapun situasinya,
ia harus melakukan kewajiban sesuai peran yang diemban.
Hal ini bisa dianalogikan dengan
pemimpin yang sukses adalah yang mampu mencetak generasi yang lebih baik dari
dirinya.
Di FLP, sebagai ketua saya berusaha
mencari bibit-bibit unggul yang kemudian dikader dan kelak ia bisa menggantikan
posisi saya sebagai ketua.
Bentuk melanjutkan tongkat estafet
perjuangan di FLP terbukti ketika ada anggota FLP Malang yang juara I dan II
LMCR Rohto, satu kompetisi bergengsi tingkat nasinal karena diikuti 8.000
peserta dan berhadiah jutaan. Juga ketika beberapa anggota silih berganti
menjadi juara di berbagai perlombaan menulis. Kegiatan FLP saat ini terbentang
hingga 29 titik di seluruh Indonesia serta 13 titik di mancanegara. Anggota FLP
termuda saat ini berusia 7 tahun dan tertua 65 tahun. Semoga usaha ini mendapat ridho dari Allah
SWT. Aamiin..
F.
Penutup
Berdasarkan kepercayaan yang saya
anut, apa yang telah saya sampaikan pada formulir isian calon pemuda pelopor
tingkat nasional 2011 adalah benar, dan apabila dikemudian hari diketahui bahwa
sebagian atau seluruhnya dari apa yang saya sampaikan tidak benar, dan atau,
setelah saya terpilih sebagai pemuda pelopor tingkat nasional melakukan
tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan jiwa kepeloporan maka predikat
pemuda pelopor tingkat nasional yang saya peroleh bersedia untuk dicabut oleh c/q
Sidang Dewan Kehormatan Pemuda Pelopor.
Malang
10 Juni 2011
Yang
Mencalonkan
Fauziah
Rachmawati
Mengetahui, Mengetahui,
Lurah Camat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung di blog saya, semoga bermanfaat. Jangan lupa komen ya