Saat bepergian, di dalam angkot, di mall, atau dimana
saja saya selalu mencari tempat yang bebas asap rokok. Alasannya simple,
karena langsung batuk, nggak nyaman, dan merasa sesak bila menghisap asap
rokok, apalagi yang merokoknya lebih dari 1 orang.
Ya, saya nggak ingin “sakti” alias sakit
dan terjepit. Sakit karena akibat rokok dan terjepit ekonomi karena selalu ada
pengeluaran rutin untuk rokok.
Saya pernah baca kalau sekali asap berhembus,
ia dapat menempel di mana saja dan bertahan selama 3-4 jam. Satu orang saja
anggota keluarga yang merokok, 6000 – 7000 zat kimia akan mencemari semua
anggota keluarga. Sekalipun merokoknya tidak secara langsung di hadapan mereka.
Keadaan pasti mempengaruhi kondisi mereka seperti terkena asma, mudah sakit,
dan menghambat asupan zat gizi yang tidak dapat menyerap sempurna ke dalam
tubuh.
Ini masih satu rumah, coba kalau dah di luar
rumah dan asap itu menempel ke banyak orang. Bisa bau rokok dan sakit
berjamaah.
Di bungkus rokok maupun di berita, tak
jarang tulisan kalau merokok memungkinkan mengalami impoten (bagi laki-laki) dan sulit memiliki keturunan (bagi
wanita). Apalagi jika wanita tersebut sedang hamil, maka ada kemungkinan janin
memiliki berat badan rendah atau yang lebih mengerikan lagi adalah keguguran
atau kelahiran mati.
Tak hanya itu, merokok juga bisa menyebabkan
efek penuaan dini membuat mudah terkena virus penyakit, seperti
flu, pilek dan beberapa penyakit lain.
Kalau sudah berbicara masalah bahaya,
rasanya seperti gak ada habisnya karena saking banyaknya. Dari mulai penyakit
yang umum dialami banyak orang hingga penyakit parah yang membutuhkan perawatan
khusus.
Tapiiiii.. kok ya nggak takut dengan
bahaya tersebut. Bahkan di bungkus rokok juga udah terpasang gambar yang
mengerikan tentang dampak-dampak yang ditimbulkan.
Tapi ya, orang yang merokok itu seperti
orang jatuh cinta. Sulit memutus rantai ketergantungannya. Selain kemauan kuat dari
dirinya sendiri.
Dampak lain dari di atas dan menambah ilmu
baru bagi saya adalah saat mendengar talkshow #RuangPublikKBR serial #RokokHarusMahal edisi
ke-7, hari Rabu, 25 Juli 2018 pukul 09.00 di seluruh jaringan radio KBR.
Talkshow Serial #RokokHarus menghadirkan 2 narasumber, yaitu:
1.
Dr. Bernie Endyarni Medise,
SpAKMPH sebagai Ketua Satuan Tugas Remaja Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
2.
Teguh Dartanto, PhD, Ketua
Departemen Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia
Dalam acara itu dijelaskan stunting adalah
gangguan pertumbuhan pada anak Penyebab anak stunting dikarenakan mal nutrisi
yang kronis. Kekurangan zat gizi yang berkepanjangan menyebabkan tubuh
anak-anak tidak dapat tumbuh dengan semestinya sehingga mengganggu fungsi
kognitif anak. Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki tubuh yang
pendek, rentan terkena penyakit, dan memiliki kecerdasan dibawah rata-rata. Persoalan
stunting bukan sekedar perkara pemendekan badan semata, namun juga mal nutrisi
yang kronis. Pada janin asap rokok dapat mempengaruhi fungsi otak.
Dari segi penampakan secara langsung, memang
tak terlihat seorang anak mengalami stunting karena secara genetik tinggi badan
anak berpengaruh pada kondisi orang tuanya.
Namun yang lebih nampak jelas, keluarga
dengan anggota perokok aktif dapat mempengaruhi perkembangan anak-anak.
Jadi dapat disimpulkan ada 2 penyebab terbesar rokok menyebabkan stunting, yakni:
1.
kurangnya nutrisi anak
karena uang untuk membeli makanan bergizi anak-anak teralihkan untuk membeli
rokok
2.
Asap rokok berpengaruh pada
asupan penyerapan makanan
Ciri-ciri anak mengalami stunting antara
lain:
1.
Memiliki perawakan pendek
dan tinggi badannya dibawah minus 2 standar devisiasi kurva WHO
2.
anak rentan terkena penyakit
3.
Kecerdasan yang rendah
biasanya bersifat permanen
Rokok Harus Mahal
Saya
setuju dengan kenaikan harga rokok. Harga rokok yang semakin tinggi akan
membuat para perokok berpikir dua kali untuk membelinya terutama di kalangan
pelajar karena selama ini mereka masih bisa membeli dalam bentuk eceran yang
harganya 1000/batang.
Uang saku murid di SD saya aja sekisar 5.000. apalagi SMP
dan SMA yang memiliki kecenderunganingin mencoba. Harga 1.000 pasti bukan harga
yang mahal bagi mereka.
Selain
itu, akses yang mudah dalam mendapatkan rokok membuat jumlah perokok muda makin
bertambah. Sebaiknya pemerintah memperketat aturan tidak menjual rokok dalam bentuk
eceran dan mendenda toko/lapak yang menjual rokok pada anak di bawah umur.
Saya
ingat kata Mutiara yang mengatakan “jika kita tidak bisa mengubah dunia.
Mulailah dari hal yang dekat yaitu diri sendiri dan keluarga”. Untuk orangtua
yang masih merokok, mari dihentikan jika masih sayang dengan masa depan
anak-anak dan tidak ingin “sakti” alias sakit dan terjepit. Anak-anak kelak
akan menjadi generasi harapan bangsa. Jangan rusak mimpinya sejak dini.
Kampanye ini
mengajak siapa saja untuk mengisi petisi yang akan mendukung gerakan 1000
perempuan dengan membuka www.change.org/rokokharusmahal.
Setuju. Rokok harus mahal pakai banget, biar tukang becak nggak beli
BalasHapusbetul bang ali...ndak tega kalau pendapatan dibuat beli rokok
HapusBener banget, aku jadi miris klo liat orang-orang kelas bawah itu merokoknya kuat. Rugi!
BalasHapusiya.. mending buat beli makanan yang bergizi...
HapusRokok harus mahal banget harganya biar perokok mikir buat belinya
BalasHapussepakaaaaat...
HapusSepakat, karena dikasih warning yang paling 'Jeleger'seperti "rokok dapat membunuhmu" tetap belum bisa membuat perokok jera, jadi mending harga rokok aja yang dinaikin setinggi langit.
BalasHapusKarena biasanya kalau harga naik, orang kan bakal mikir2 lagi untuk belinya hehehe
iya mbak.. udah banyak cara belum berhasil.. semoga setelah menaikan harga rokok, pemakainya berkurang...
HapusSakit dan terjepit ekonomi, siapa yang mau? Plis, berhenti merokok bagi kamu yang masih mengisapnya. Mudah2an peredaran rokok juga semakin diperketat.
BalasHapusaamiin...
HapusSedih banget ya jadi sakti gegara egois merokok hiks...miriiis..
BalasHapussemoga kapok nggak sakti lagi...
HapusTetangga aku barusan meninggal akibat perokok pasif
BalasHapusinnalillahi wa inna ilaihi roji'un
Hapusaku setuju bangeet rokok mahal. rokok harus mahal bangeeeet bangeeet!
BalasHapusyeaaaai.. tosss
HapusRokok memang tak hanya berbahaya buat kesehatan ya tapi buat keuangan keluarga juga. Ini yang nggak dipikirin para perokok itu
BalasHapusbikin keuangan keluarga g stabil ya kak? heheh
HapusDr. Bernie dokter spesialis tumbang favorite 😍
BalasHapuswaaah.. jadi pingin ketemu beliau..
HapusSama banget,
BalasHapusaku juga kalo nyium bau rokok langsung pusing tuju keliling.
Pengen menegur tapi ga berani wkwk, menghindar aja dah
wkwkwk.. aku pernah dipelototin karena negur orang ngerokok.. sekarang diem aja.. paling ngasih kode tutup hidung
Hapus