Cerita di bawah ini belum selesai. Sebenarnya kami semangat untuk lanjut, hanya saja bel pulang sudah berbunyi. Anak-anak berteriak kalau lanjut, akhirnya kami lanjut. Namun belum juga selesai dan sudah ada yang dijemput.
"Baiklah.. lanjut pertemuan berikutnya." kata saya. Kami pun berdoa pulang.
Okee... langsung saja.. ini dia cerita estafet kami berdelapan...
. . .
Gubraakk!!! Aku mendengar suara pintu kamar mandi ditutup
kasar. Aku kira itu kakakku. Ternyata bukan kakakku, melainkan seorang yang
lain. Aku sangat terkejut. Dia adalah orang jahat yang tak kukenal. Aku nggak
tahu harus berbuat apa.
Aku terdiam tak berani melakukan apa-apa. Aku langsung
memanggil orang tuaku.
“Ayah ibu, ada seseorang yang tak kukenal,” teriakku.
Tetapi ibu dan ayah tidak datang. Lalu aku berpikir untuk
membuat sebuah jebakan. Jebakannya yaitu melempar kucing ke arahnya. Dia
terkejut dan terluka. Aku pun berlari, tapi dia mengejarku.
Aku sembunyi di rumah tetangga. Sepertinya aman. Tetapi
tetanggaku malah mengusirku. Lalu mendengar di kamar mandi ada yang berteriak
“tolong,”. Akau terkejut. Dan aku lari. Akupun melihat tetanggaku terluka.
Aku bertanya, “apa yang terjadi,”
“Aku dilukai oleh seseorang,” jawabnya.
“Siapa dia?” tanyaku.
“Aku tak mengenalnya,” katanya sambal memegang luka.
“Orang yang menyerangku memakai baju hitam dan penutup wajah
hitam. Sebaiknya kau melapor ke polisi,” saran tetanggaku.
Akhirnya aku melapor polisi melalui telepon rumah. Tapi
kabel teleponku diputus pencuri. Aku pun berlari menuju kantor polisi dekat
rumahku. Tetapi di jalan aku dihadang lelaki bebaju hitam yang diceritakan
tetanggaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung di blog saya, semoga bermanfaat. Jangan lupa komen ya