SAIM adalah
salah satu sekolah yang menginspirasi saya. Alhamdulillah bersyukur sekali bisa
silahturahim dan menimba ilmu di sini.
Jadi
ceritanya, salah satu tugas S-2 adalah studi banding ke sekolah unggulan di
Surabaya. Kelas dibuat delapan kelompok, masing-masing kelompok harus mencari
sekolah yang berbeda. Lha sebenarnya saya punya banyak target, tapi harus buat
satu surat ijin saja. Akhirnya saya bersama dua teman, Bu Nur Khasanah
(Tarakan) dan Pak Ahmad Amran (Makassar) mengajukan surat ijin ke salah satu
sekolah internasional. Tapi namanya belum rejeki, kami ditolak.
So,
ngurus surat ijin lagi dan cari tanda tangan lagi. Biar nggak sia-sia kami buat
beberapa surat ijin dan mengajukan tanda tangan ke dosen. Dari kampus Ketintang
kami meluncur ke kampus Lidah untuk mencari tanda tangan dosen dan cerita kalau
habis ditolak. Alhamdulillah dosen berkenan tanda tangan ke tiga surat ijin
yang kami ajukan.
Setelah
itu kembali lagi ke loket kampus Ketintang untuk mencari tanda tangan di loket.
Di loket sebelumnya tak setuju, saya lupa apa ngirim tiga surat sekaligus apa
masing-masing kami gantian setor surat biar nggak ketahuan hahahha…
Singkat
kata Alhamdulillah dapat tiga surat ijin. Sebenarnya kami cukup ngumpulin satu hasil penelitian. Tapi nanggung, mumpung di Surabaya, habisin saja. Itung-itung cari
ilmu.
Lha
salah satu dari tiga surat ijin itu adalah surat ke SAIM. Alhamdulillah SAIM
menyambut baik kedatangan kami. Para guru loyal memberikan ilmu, kami diajak
keliling sekolah yang memiliki luar 1,5 ha, melihat-lihat kelas, dan ngobrol
panjang kali lebar kali tinggi di taman.
Kami
ke sana beberapa kali, dan tiap ke sana selalu ada yang penelitian. Jadi memang
banyak yang tertarik dan sekolah selalu siap dengan tamu yang datang. Kita mau
masuk kelas manapun oke. Woowww… luar biasa,
Oke
sebelum cerita tentang 20 inspirasi pendidikan di SAIM, saya akan cerita sedikit sejarah sekolah ini.
SAIM
lahir karena kegundahan seorang ayah yang melihat anak-anaknya berangkat
sekolah membawa tas besar berisi berbagai macam buku, pulang dalam keadaan
lelah bersama setumpuk PR yang harus deselesaikan. Hari-hari mereka habis di
sekolah, waktu main berkurang, dan sibuk dengan PR serta berbagai hapalan.
Ayah
ini bernama Bapak Sulthon Amien yang saat ini menjadi ketua Yayasan SAIMS. Beli
memiliki ide untuk membuat sekolah yang ramah anak dan peduli dengan masalah
anak. Akhirnya September 1999 keinginan ini bisa direalisasikan.
Para
konseptor dalam proyek besar ini antara lain Prof. Dr. Muchlas Samani (UNESA),
Prof. Dr. Asip Hadipranata (UGM), serta Prof. Dr. Primadi Tabrani (ITB). Ide
nama sekolah Alam berasal dari Prof. Dr. Muchlas Samani. Peletakan batu pertama
pembangunan dilakukan oleh Ketua MPR RI, Prof. Dr. H. M. Amien Rais.
Oke,
saya akan cerita inspirasi apa saja yang saya dapat dari sekolah ini.
1.
Konsep
Alam
Ya, namanya juga sekolah alam pasti
konsepnya alam. Hehhe… tapi alam yang bagaimana? Dalam konteks alam modern anak
diajak masuk ke alamnya, mempelajari semua keterampilan yang dibutuhkan untuk bisa
survive di dalamnya.
Kegiatan tidak harus di dalam kelas, anak-anak
bisa diajak ke pasar, turun ke sawah, penjara, bank, hutan, menangkap ikan, dan
lain-lain.
Belajar akan lebih membawa hasil yang
maksimal jika tetap mendasarkan diri pada prinsip-prinsip alami belajar. Belajar
akan menggairahkan jika melibatkan seluruh indera dan hati anak.
Alam mendekati anak secara alamiah, dunia
anak. Anak bukan miniatur orang dewasa, anak adalah anak yang memiliki
keunikan. Suka manja, ingin bermain, tertawa, selalu ingin tahu, polos, dan
lugu.
2.
Sekolah
yang tidak membebani
Semenjak SAIM berdiri, sekolah ini
dirancang sebagai sekolah yang tidak membebani siswa. Sekolah yang membuat anak
jadi riang tatkala belajar. Mereka merasa senang dan betah berlama-lama di
sekolah. Oleh karena itu praktik pendidikannya menggunakan tiga konsep
pembelajaran, yaitu integrated learning,
joyful learning, dan cooperative learning.
3.
Tematik
Sejak tahun 2001, sekolah ini sudah
menerapkan pembelajaran tematik integratif dalam perencanaan (silabus), proses
pembelajaran, hingga proses pengevaluasiannya. Jadi ketika Menteri Pendidikan
mencanangkan tematik, sekolah ini sudah terlebih dahulu mempraktikannya.
Di bangku kuliah, saat mempelajari
strategi pembelajaran yang pas buat anak SD memang yang tepat adalah Tematik,
ini sudah dikupas oleh banyak ahli. Namun ketika bicara tematik pasti akan
panjang, terutama sistem penilaian dan model rapot.
Tematik yang tepat adalah tematik secara
keseluruhan, tidak hanya di pembelajaran tapi di soal dan rapot masih dipisah.
Lha di SAIM semuanya tematik, guru membuat
model lembar kerja siswa juga tematik. Untuk masalah praktik tematik, sekolah
ini teope begete pokoknya,
Selain itu model pembelajaran juga
bersifat terpadu, konstektual, serta menggabungkan gerakan fisik dengan
aktivitas intelektual. Lingkungan kelas dibuat berpusat pada siswa dan siswa
dilibatkan secara penuh, aktif, dan kreatif.
4.
Sekolah
sebagai proses magang
Di zaman modern seperti sekarang, anak
butuh ketrampilan hidup yang lebih kompleks. Karena itu, materi pelajaran di
SAIM tidak berangkat dari ilmu murni, mata pelajaran harus tetap berorientasi
pada kebutuhan siswa di masa mendatang.
Konsekuensinya tidak semua materi yang ada
du disiplin ilmu dimasukan dapal pelajaran. Semua mengacu pada kompetensi apa
yang akan diberikan ke anak.
Inilah yang sering saya alami, saya
berusaha tiap pembelajaran haris ada praktik, tidak hanya baca buku, ngerjain
soal, trus dapat nilai. Tapi anak mengalami. Jadi ketika kita memiliki keberanian
mengotak-atik pelajaran dan memberikan yang pas. Bagi saya ini oke banget. Karena
tidak semua sekolah berkenan.
Kita tahulah, keberhasilan sekolah bukan
terletak pada tingginya rapor atau ijazah, tetapi apakah output sekolah itu
bisa sukses ketika terjun di masyarakat kelak. Setelah sekolah, alumni bisa
menerapkan ilmu yang diterima atau malah gagap.
Ehm terkait nilai, saya senang sekali pas ijazah saya mendekati 4
hehehe, tapi saya sadar ini bukan satu-satunya yang bikin berhasil.
5.
Menumbuhkan
kebhinekaan
Di SAIM, siswa dikembangkan sesuai potensi
dasarnya, selebihnya dia boleh menjadi apa saja yang sesuai dengan dirinya. Terserah
nanti mau jadi Anies Baswedan, Hamka, Soekarno, Fatin, Najwa Shihab, atau
Habiebie, yang penting SAIM menyiapkan basicnya.
Seragam di SAIM hanya dipakai dua hari
(Senin dan Selasa), selain itu mereka memakai pakaian bebas. Kebebasan ini
membuat peluang kebhinekaan. Membiasakan siswa menerima perbedaan semenjak
kecil.
6.
Kurikulum
gabungan nasional dan internasional
Kurikulum mengacu
pada kurikulum nasional yang diperkaya dengan kurikulum mancanegara antara lain
Inggris, Australia, Jepang, dan Singapura, serta sederet negara lain yang
berhasil dengan pembentukan intelektual dan kreativitas anak
7.
Gedung
dan suasana sekolah familiar
Lingkungan sekolah di SAIM dibuat nyaman
dan bisa merangsang imajinasi, pemikiran kreatif, dan gagasan inovatif. Jendela
dan teralis tidak hanya berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara, tapi juga
diberi hiasan bangun datas sehingga ketika melihat anak-anak teringat
pelajaran geometri. Bentuk meja tidak dibuat baku, tetapi beragam bentuk. Dengan
beragamnya bentuk ini, anak-anak dapat menyusun bangku menjadi berbagai bentuk
meja besar.
Oiya bentuk kelas segi delapan, ini
membuat seisikelas bisa berganti arah saat pembelajaran. Saat saya memasuki
kelas, taka da dimana depan mana belakang, karena tiap sisinya oke banget. Kadang
mereka menghadap timur, barat, selatan, tenggara, atau yang lain.
Tempat duduk di taman didesain bentuk buah-buahan warna-warni. Tak ada rasa capek saat berkeliling sekolah yang super luas ini. Karena sepanjang perjalanan selalu warna-warni dan kaya akan ide.
Tempat duduk di taman didesain bentuk buah-buahan warna-warni. Tak ada rasa capek saat berkeliling sekolah yang super luas ini. Karena sepanjang perjalanan selalu warna-warni dan kaya akan ide.
tempat outbond |
ruang makan |
suasana luar kelas |
perpustakaan |
8.
Tidak
ada jadwal
Tidak ada jadwal tertulis hari ini
pelajaran apa. Ya, kan tematik. Pelajaran tidak terlihat tapi langsung ada di
dalamnya. Jadi antara hari ini dan besok serta esoknya saling terhubung. Ini dapat
meringankan bawaan anak juga, karena mereka tak perlu membawa banyak buku di
dalam tas.
9.
Tidak
ada PR
Anak-anak tidak membawa PR saat pulang
sekolah. Jika ada PR, itu berarti proyek siswa bersama orang tua. Saat saya
kesana, siswa kelas 1 SD persentasi tentang proyeknya bersama ortu terkait
materi musim. Satu persatu menjelaskan karya mereka di depan kelas.
10. Tidak ada buku wajib
Tidak ada buku wajib yang harus dibeli. Guru
pun tidak diharuskan memakai satu merk buku. Guru minimal memiliki dua buku
referensi. Materi dan soal untuk siswa guru yang membuat sesuai konsep tematik.
Materi didukung kegiatan outdoor yang
sesuai.
Saat saya ke sana, ada siswa yang di
kelas, ada yang di lapangan, dan ada yang kegiatan outdoor.
11. Guru kompeten
Saat saya melihat profil guru SAIM saya
berdecak kagum dan bertanya, “apakah syarat masuk harus berprestasi sperti ini?”
Guru yang mendampingi saya mengatakan
tidak, prestasi itu didapat saat sudah menjadi guru SAIM.
Wooww.. amazing. Jadi tidak hanya siswa
yang berkompetensi tapi guru juga. Guru-guru dimotivasi untuk ikut seminar,
pelatihan, dan perlombaan.
Guru yang menjadi trainer juga ada. Sekolah
tidak menghalangi guru memiliki kesibukan lain selain di sekolah asal tetap
bertanggung jawab pada sekolah. Saya sepakat banget dengan poin ini. tiap orang
memiliki passion, dan passion itu tidak hanya satu mengajar saja. Tapi bisa
jadi mendongeng, memasak, menulis, menari, dan lainnya.
Dan semua passion bisa berjalan beriringan.
12. PPDB adalah ajang tes untuk orang
tua, bukan siswa
Inilah uniknya PPDB di SAIM. Yang diwawancara
adalah orang tua. Apakah orang tua bersedia mendampingi proses belajar anak
atau menyerahkan sepenuhnya pada sekolah. Beberapa penolakan terjadi ketika
anak tinggal bersama Mbah dan orang tua bekerja di luar kota. Ya, kerjasama
sekolah dan orang tua sangat penting untuk kebaikan anak.
13. Setiap kelas memiliki 2 orang guru
Tiap kelas di SAIM memiliki dua guru,
laki-laki dan perempuan. Mengapa laki-laki dan perempuan? Karena sekolah adalah
rumah kedua anak dan anak baiknya memiliki sosok pengganti ibu dan bapak. Jadi di
kelas ada ibu dan bapak guru.
14. Tidak ada rapot kuantitatif
Rapot di SAIM isinya adalah deskripsi
perkembangan siswa. Tidak ada angka. Jadi masing-masing anak memiliki kalimat
rapot sendiri. Kita tahu pasti bahwa kemampuan anak berbeda bukan?
15. Menerima dua anak ABK setiap tahun
Penerimaan 2 ABK pertahun ini sangat
membantu sekali untuk memfasilitasi ABK yang ingin sekolah. Di sini ada
pendampingan dan mendatangkan psikolog yang menemani perkembangan mereka.
16. Program literasi untuk wali murid
Tidak hanya siswa dan guru yang berliterasi,
tapi juga orang tua. Jadi orang tua harus baca buku juga. Ini penting sekali
untuk upgrade ilmu parenting. Dengan satu frekuensi ini, proses pembelajaran
anak bisa makin maksi.
17. Terdapat keberlanjutan program tiap
jenjang
Di sini ada TK, SD, SMP, dan SMA yang
pembelajaran dan programnya saling mendukung dan terkait. Jadi ketika SD, anak
tinggal di homestay beberapa hari trus saat SMP dan SMA sudah mulai magang di
tempat yang sesuai passion masing-masing.
18. Kegiatan ekstra kurikuler beragam
Ada seabrek eksra kurikuler di sini,
diantaranya adalah Forum Matematika (Format). Sains Club, tari, pencak,
taekwondo, mini soccer, renang, paduan suara, seni rupa, bola basket, dan
lain-lain.
19. Jam masuk sesuai jam kantor
Bel sekolah di SAIM jam 07.30 kalau tidak
08.00. maaf saya lupa. Yang jelas, jam masuk sama dengan jam kerja perkantoran
pada umumnya. Ketika saya tanya mengapa, jawabannya adalah untuk memudahkan orang tua saat mengantar anak.antar
sekalian berangkat kerja. Kalau jam 7 kepagian, kasihan orang tua kalau harus
bolak-balik.
20. Tergabung dalam jaringan sekolag alam
nusantara (53 sekolah se-Indonesia)
Tidak semua sekolah alam tergabung di
dalam jaringan sekolah alam nusantara. Misal kota Malang, ada banyak sekolah
alam, tapi setelah sayah tanyakan ke pihak SAIM, ternyata nama-nama sekolah
alam di Malang tidak ada yang tergabung di jaringan sekolah alam ini.
Unik
bukan? Saya pikir ketika kita berani berinovasi dan tidak sepenuhnya mengikuti
dinas akan ada kesulitan saat praktik. Tapi ternyata dugaan saya salah. Akreditasi
sekolah ini A dan menjadi salah satu sekolah yang dicari.
Sekolah
kece ini menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Diantaranya adalah Pusdakota, PT. PAL, Bank
Mandir, Badan Meteorologi dan Geofisika, BLH Surabaya, Bank Sampah Bina
Mandiri, PPLH, Panasonic, Panin Bank, Planetarium Boscha Bandung, Pertamina
Foundation, Tunas Hijau, Sheraton Hotel, Green Community Untag, ITS, UNAIR,
UBAYA, Badan SAR Nasional, Giant Maspion Square, PT. Sosro, Pusat pelatihan
Pilot Juanda, dll. Selain itu juga bekerjasama dengan Konsulat Jenderal
Ameraika Serikat, India, Perancis, Jepang
SD
Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya
Jalan
Medokan Semampir Indah No. 99-101 Surabaya
031
5920033
persiapan outdoor kelas |
sekolahan ini memang salah satu sekolah yg keren mbak
BalasHapusdulu anakku mau tak sekolahkan di sini
krn dia memang hiperaktif dan bosenan kalau hrs di ruangan terus
tapi karena ayahnya gak setuju....akhirnya batal deh :(
hehehe... belum jodoh Bu..
Hapuswahhh suka dengan konsep sekolah kayak gini. soalnya emang ngrasa sekolah pada umumnya ngebosenin dan bikin anak malah stres. Semoga esok bisa nyekolahkan dia ke sini hehe. tapi biasanya kalau sekolah seperti ini, biayanya lebih mahal dari umumnya ya mbak :)
BalasHapusIya sama.. suka dengan konsepnya.. tentang biaya.. aku kurang tahu. Lupa g tanya. *Harusnya dulu tanya ya... Heheh
Hapuswawasan baru bagi saya, inovasi yang sangat bagus untuk pendidikan. terimakasih
BalasHapusSama2.. terimakasih juga untuk kunjungannya.. 😃
HapusWuaaaah suka banget dengan sekolah kayak gini. Kalo ada di Serpong aku mau pindahin anakku ke SAIM
BalasHapusAamiin.. semoga ada.. jaringan sekolah alam Nusantara ada d beberapa wilayah Mbak Rin.. siapa tahu d Serpong ada.. konsep kurang lebih sama..
HapusKepikiran juga masukin anak2 terutama Maxy ke sekolah alam gtu, soalnya dia gak terlalu suka di indoor, moga dicukupkan rejekinya aamiin :D
BalasHapusAamiin iya Mb.. biaya pastinya menjadi perhatian..
HapusSemoga mendapat sekolah yang tepat dan bikin maxy senang... Aamiin..
Waaa keren sekali s3kolah ini 💖💖💖
BalasHapusIya Mb.. bisa jadi inspirasi..
HapusTempat sekolahnya kece ya mbak, anak2 yang sekolah di situ pasti seru2 dgn segala tingkah pembelajarannya. Di Malang ada dan biayanya lumayan mihil :D
BalasHapusiya Mbak... itulah ...
HapusBiaya berapa ya utk TK? Penasaran banget.... globalnya aja, hehe...
BalasHapusBuat kira2 kantong nya
mb penolakan untuk ortu siswa yg bekerja dluar kota mksdx anak qt g dterima dsana y?wah pdhl saya rencanax mw masukin anak saya dsana tp kami ortux kerja dluar pulau dan anak saya tinggal sama kakek dan neneknya...hiks
BalasHapus